Di Sisiku Saat Usiaku 15 Tahun
Rika melihat ke arloji di tangannya. "Satu jam lagi, tepat jam 12 malam, aku genap berusia 15 tahun", gumamnya dalam hati. Hari ini adalah hari spesial bagi Rika. Ia sudah menunggu hari ini sejak lama dengan penuh antusiasme. Sebab di hari ini, ia merasa menjadi lebih dewasa dan mandiri.
Rika mengingat hari-hari di mana ia masih balita dan lahir di tengah keluarga yang bahagia. Namun semuanya berubah ketika ayahnya meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Kehidupan keluarga yang dulunya bahagia berubah menjadi suram dan sulit. Ibunya terpaksa bekerja keras sebagai buruh pabrik demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun, itu semua tak membuat Rika patah semangat. Ia tetap berusaha keras dan rajin belajar demi meraih cita-citanya menjadi seorang dokter. Bertahun-tahun ia menempuh pendidikan demi meraih impian tersebut. Kini, di usia yang ke-15, Rika berhasil masuk sebagai siswa terbaik di sekolahnya.
Rika melihat sekelilingnya. Ia bersyukur masih mempunyai ibu yang menyayanginya dengan sepenuh hati. Ibu yang selalu memberinya semangat dan melindunginya sejak kecil. "Ibu, terima kasih sudah selalu menemani aku dan memberi aku kasih sayang. Aku bersyukur masih mempunyaimu di sisiku saat usiaku 15 tahun", katanya sambil memeluk ibunya.
Perlahan-lahan Rika merasakan kebahagiaan yang selalu ia cari. Memiliki ibu yang selalu mencintainya membuat Rika merasa lebih kuat untuk menghadapi hidup yang mungkin akan semakin sulit ke depannya. Ia tidak akan pernah berhenti berjuang dan mencapai impian yang selama ini ia cita-citakan. Kini ia merasa lebih siap menghadapi semua tantangan yang mungkin datang di usianya yang baru ini.
Di sisiku saat usiaku 15 tahun, aku merasa lebih kuat dan siap menghadapi semua cobaan yang datang. Aku bersyukur atas keberadaan orang-orang yang selalu mencintaiku. Aku siap memulai usiaku yang baru dengan penuh semangat dan tawa, karena aku yakin akan selalu ada yang mendukungku di setiap langkahku.
Post a Comment
0 Comments