Sekilas Tentang Ikan Mas Hias
DhanyInfo™ - Ikan mas hias (Carassius auratus auratus) adalah ikan air tawar dari familia Cyprinidae dan ordo Cypriniformes. Ikan ini adalah salah satu ikan yang pertama kali berhasil didomestikasi, dipelihara, dan dibudidayakan manusia. Kini ikan mas hias atau kadang disebut secara singkat sebagai ikan mas, adalah salah satu ikan hias akuarium yang paling populer. Varietas Carassius auratus auratus yang telah didomestikasi dan menampilkan mutasi tubuh bersirip ekor ganda dan berbentuk memampat bulat disebut ikan maskoki.
Sebagai salah satu anggota famili ikan mas (yg pula termasuk ikan koi & karper krusia), ikan mas hias merupakan versi domestikasi budidaya menurut ikan spesies Carassius auratus yang aslinya tidak terlalu berwarna yang habitat aslinya pada Asia timur. Ikan ini pertama kali dipelihara pada Cina lebih berdasarkan seribu tahun yang lalu, & semenjak itu beberapa ras tidak sinkron sudah dikembangkan. Ikan mas hias memiliki variasi yang luar biasa, seperti disparitas berukuran, bentuk tubuh, susunan sirip, & warna (aneka macam kombinasi rona antara lain putih, kuning, jingga, merah, cokelat, & hitam).
Di Indonesia kata "ikan mas" pula merujuk kepada ikan mas biasa atau "ikan karper" (Cyprinus carpio), yaitu kerabat ikan yg bisa dikonsumsi menjadi bahan pangan.
Di Cina, ikan mas dibiakkan dari ikan karper prusia (Carassius auratus gibelio), & secara genetik adalah kerabat terdekat ikan mas yang masih liar pada alam bebas. Sebelumnya ada pendapat bahwa ikan karper krusia (Carassius carassius) sebagai versi liar menurut ikan mas. Akan namun keduanya tidak sinkron pada beberapa hal, contohnya moncong C. Auratus lebih mancung, sementara moncong C. Carassius lebih membulat. C. Gibelio acapkali kali berwarna kelabu kehijauan, ad interim karper krusia selalu berwarna perunggu keemasan. Apabila anakan karper krusia memiliki bintik hitam pada pangkal ekor yang akan menghilang seiring bertambahnya usia, pada C. Auratus bintik ekor ini nir pernah ada. C. Auratus memiliki kurang berdasarkan 31 sisik sepanjang bentangan garis lateral tubuh, sementara karper krusia memiliki 33 sisik atau lebih. Di alam, C. Auratus gibelio berwarna hijau zaitun. Diperkenalkannya ikan mas ke alam bisa menyebabkan kasus bagi spesies asli. Ikan mas bisa kawin silang dengan beberapa spesies ikan karper. Dalam tiga generasi pemijahan, umumnya secara umum dikuasai keturunan hibrida beralih balik berwarna hijau zaitun. Mutasi yang memunculkan jenis lain ikan mas domestik juga terjadi pada spesies siprinide lain, contohnya ikan karper biasa dan ikan tench. Koi jua mungkin kawin-mawin dengan ikan mas menghasilkan ikan bibit unggul yg steril (mandul).
Ada poly varietas ikan mas domestik. Ikan hias kemungkinan besar sulit bertahan hayati di alam liar dampak rona-warninya yang cerah dan siripnya yang panjang; akan tetapi varietas lainnya yang lebih tahan misalnya Shubunkin dan Komet dapat bertahan relatif lama hingga dapat kawin menggunakan kerabatnya. Varietas ikan mas biasa & Komet bisa bertahan hayati, bahkan berkembang biak di iklim dan lingkungan kolam.
Per April 2008, ikan mas hias terbesar di global menurut BBC berukuran 19 inci (48 centimeter), & dipelihara pada Belanda.[13] Pada suatu waktu ikan mas hias bernama "Goldie", dipelihara di sebuah akuarium di Folkestone, Inggris, ukuran panjang 15 inci (38 centimeter) & berat lebih menurut 2 pon (0.91 kg), merupakan ikan mas hias terbesar ke 2 pada dunia setelah ikan mas menurut Belanda.[13] Ketua federasi rakyat pecinta satwa akuatik Inggris (the Federation of British Aquatic Societies/FBAS) menyatakan mengenai berukuran Goldie "Saya pikir mungkin terdapat beberapa ikan yg lebih akbar yg tidak dipercaya menjadi pemegang rekor, mungkin di danau atau kolam hias". Pada Juli 2010, seekor ikan mas berukuran 16 inci (41 centimeter) dan berat 5 pon (dua.3 kg) ditangkap di sebuah kolam di Poole, Inggris, mungkin dibuang sang pemiliknya karena sudah tumbuh terlalu besar dari akuariumnya.
Di alam liar, ikan mas memangsa krustasea, serangga, dan berbagai jenis tumbuhan air. Seperti kebanyakan ikan, mereka adalah pemangsa oportunistik yang monoton makan. Mereka tidak bisa secara sadar sengaja berhenti makan. Memberi makan hiperbola dapat membahayakan kesehatan ikan ini, seperti menyumbat ususnya. Hal ini umumnya terjadi pada ikan mas hias output pembiakan yang yang mempunyai saluran pencernaan yang berbelit-belit. Apabila kuliner tersedia melimpah ruah, mereka akan memakan semuanya dan membentuk kotoran yang relatif poly. Hal ini umumnya karena ketidaksempurnaan ikan mas dalam mencerna protein. Pemberian makan berlebihan dapat didiagnosa melalui meneliti panjangnya kotoran yg keluar dari kloaka ikan.
Makanan spesifik ikan mas mengandung lebih sedikit protein & lebih poly karbohidrat daripada pakan ikan umumnya. Jenis kuliner ini dijual pada bentuk kepingan yang mengambang, & pelet yang tenggelam. Peminat ikan mas bisa menambahkan variasi kuliner berupa kacang polong hijau yg telah dikupas kulit arinya, sayuran yang disiram air panas, atau jentik nyamuk. Anakan ikan mas bisa diberi kuliner udang mini .
Post a Comment
0 Comments